Minggu, 18 Maret 2012

Laptop asli indonesia

Laptop Buatan Indonesia murah berkualitas [ Hanya 1 Juta ]

Tak harus menunggu proyek OLPC (One Laptop Per Child) yang digagas Profesor Negroponte dari Institut Teknologi Massachussets (MIT), AS, untuk mendapatkan laptop dengan harga sekitar 100 dollar AS. Perusahaan Indonesia pun kini sudah bisa menghadirkan laptop dengan harga semurah itu.

Untuk mendapatkan harga semurah itu juga tidak perlu memborong ribuan unit atau bahkan jutaan unit seperti disyaratkan program OLPC pada awalnya. Beli satu unit pun bisa dapat dengan harga sebesar itu. Enggak percaya?

PT Elevo Technologies Indonesia (ETI) adalah perusahaan pertama di Indonesia yang akan memelopori kehadiran laptop untuk konsumer seharga Rp 1 jutaan. Ada dua tipe netbook yang rencananya dirilis Agustus 2010 nanti, yakni Netbook Elevo R7 (layar 7 inci) dibanderol dengan harga Rp 998.000 dan Elevo R10 (layar 10 inci) dilego dengan harga Rp 1.398.000.

"Kami telah berhasil mendapatkan formula tepat untuk harga netbook yang pas di kantong masyarakat Indonesia. This is a huge leap in our IT industry. This is a dream comes true!" kata Borton Liew, Direktur Marketing PT ETI, dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Elevo R7 menggunakan layar 7 inci (800 x 480), Prosesor ARM9 533Mhz, Wifi 802.11b/g, OS Original Windows CE 6.0 atau Android, Memory 128 MB, 2GB Nand Flash, 2-in-1 SD Card, 2 USB Port, Keyboard, Touch Pad, USB to VGA (Optional), USB to Ethernet (Optional).

Sedangkan R10 menggunakan layar 10 inci (1024 x 600), Prosesor ARM9 533Mhz, Wifi 802.11b/g, OS Original Windows CE 6.0 atau Android, Memory 128 MB, 2GB Nand Flash, 2-in-1 SD Card, 2 USB Port, Chiclet Keyboard, Touch Pad, Built-in Camera 1,3 Mpx, Built in Stereo Speaker, Earphone Jack in/out, Ethernet LAN RJ 45, USB to VGA (Optional).

ETI mengakui dengan harga semurah itu belum bisa memberikan kapasitas media penyimpan yang besar. Namun, pengguna netbook yang menginginkan kapasitas media penyimpan yang lebih besar dapat menggunakan SD card sebagai tambahan.

Meski baru keluar Agustus mendatang, ETI sudah menyediakan program pemesanan awal untuk mengantisipasi lonjakan peminat pada hari pertama penjualan sejak hari ini. kunjungi www.elevo.co.id untuk informasi lebih lanjut.

handphone polytron

3 handphone android buatan indonesia (polytron)

 

 
Polytron PW1000S

Kita Selama Ini Mengetahui Produk Asal Indonesia Ini Membuat Produk2 Elektronik Seperti TV,AC,Kulkas,dll Tapi kali ini Mereka membuat Handphone.
Dan Bukan Cuma Handphone Biasa Yang Abal2 gan ini mereka membuat Smartphone Android gan ni belum tentu benar tapi kalau benar mungkin handphone Android ini bisa jadi salah satu alternatif anda untuk memiliki handphone android keluaran dari polytron, ketiga handphone tersebut kabarnya menggunakan OS android tapi saya belum menemukan versi android berapa yang di gunakan ketiga handphone Polytron tersebut karena polytron belum resmi mengumumkannya jadi bersabar aja mudah-mudahan Polytron segera merilis ketiga handphone android ini. Oke dan inilah Spesifikasi tiga handphone polytron semoga perkiraan spesifikasi ini benar karena saya baru saja mendapatkanya info ini.Cek 3 hp nya gan mungkin bakal menjadi produk murah hehehe...

Mesti belum jelas Android yang akan diusung tetapi bisa dipastikan Polytron PW1000S merupakan tipe termurah diantara ketiga handphone tersebut, karena Polytron PW1000S memiliki spesifikasi terendah dengan menggunakan layar jenis resistif berukuran 2.8 inch dengan resolusi 320×320 pixel dan dukungan jaringan EDGE terasa sangat standar untuk handphone dengan system operasi Android.
Spesifikasi Polytron PW1000S :

* Android OS
* Layar resistif LCD 2.8 inci resolusi 320×320 pixel
* Jaringan GSM(EDGE)
* Kamera 2Mpx
* A-GPS
* Bluetooth A2DP
* Battery 1150 mAH
* Aksesoris: charger, USB cable, Handsfree


Polytron PW1100S

Seri Polytron PW1100S adalah merupakan kakak dari seri PW1000S dengan penambahan beberapa peningkatan seperti pada ukuran layar lebih besar yaitu 3.5 inch dengan resolusi 480×320 pixel. Polytron PW1100S bisa dikategorikan handphone Android Polytron yang berspesifikasi menengah yang memiliki layar jenis kapasitif dan telah mendukung koneksi yang lebih cepat yaitu jaringan HSDPA, serta kamera pada seri ini telah ditingkatkan menjadi 3 megapixel.
Spesifikasi Polytron PW1100S:

* Android OS
* Layar 3.5 inci LCD resolusi 480×320px
* WCDMA HSDPA
* Kamera 3mpx
* A-GPS
* Stereo FM Radio
* Bluetooth A2DB
* Battery 1450 mAH
* Aksesoris: Charger, USB Cable, Handsfree

Nah Setelah Ini Hp yg terlihat paling keren gan liat baik2


Polytron PW2000S

Seri ini merupakan seri tertinggi dari handphone Android yang dikeluarkan Polytron dan menjadi pilihan yang layak dibeli karena spesifikasinya jauh lebih menarik dibanding Polytron PW1100S maupun Polytron PW1000S. Dengan ukuran layar 4.3 inch terasa lebih lega dan nyaman untuk melakukan browsing ataupun baca ebook, apalagi Polytron PW2000S sudah mendukung jaringan HSDPA ditambah kamera 5 Megapixel akan terasa sangat memadai. Yang menarik dari seri ini adalah telah ditambahkannya fitur TV Analog walaupun hal ini bukan yang pertama di Indonesia sebagai handphone Android dengan TV analog karena sebelumnya TiPhone pernah mengeluarkan Android dengan fitur TV analog, tetapi Polytron PW2000S menjadi lebih menarik karena telah handphone ini di dukung spesifikasi yang cukup mumpuni.
Spesifikasi Polytron PW2000S:

* Android OS
* Layar Capacitive 4.3 inci Bright LCD Touchscreen
* WCDMA HSDPA
* Kamera 5 mpx
* A-GPS
* Analog TV
* Stereo FM Radio
* Bluetooth A2DB
* Battery 1500 mAH
* Aksesoris: Charger, USB Cable, Handsfree

kaskus.us

Aplikasi HP Buatan Indonesia Menjadi Juara Dunia



KOMPAS.com — Dua developer (pengembang aplikasi) dari Indonesia memenangkan kontes "Create for Millions" yang diadakan oleh Nokia. Berita gembira untuk Indonesia ini diumumkan oleh Nokia bersamaan dengan ajang teknologi Mobile World Congress 2012 yang berlangsung di Barcelona, Spanyol.

Adalah Mico Wendy dengan aplikasi Baby Write Number yang menjadi pemenang utama untuk kategori "Access to Knowledge" dan Kemas Dimas Ramanditya dengan aplikasi TransJakarta S40 yang menjadi pemenang ketiga untuk kategori "In The Know".

Kontes pembuatan aplikasi untuk ponsel Nokia berbasis S40 ini sebelumnya telah digelar dalam skala nasional dan terpilih tiga perwakilan Indonesia untuk bertarung di tingkat internasional. Dua aplikasi di antaranya memenangkan kontes ini.

Aplikasi Baby Write Number merupakan aplikasi yang membantu orang tua mengajarkan anak-anak usia pra-sekolah untuk mengenal dan menuliskan angka.



Sedangkan aplikasi TransJakarta S40 adalah aplikasi yang membantu pengguna bus transjakarta untuk mengetahui jadwal bus dan kondisi halte-halte bus transjakarta di Jakarta.

"Kontes ini membantu strategi Nokia untuk mengidentifikasi konten yang relevan di skala lokal, yang bisa berjalan di platform Java dan Web Apps Nokia Series 40," ungkap Nokia dalam posting-an blognya.

Dua pemenang dari Indonesia ini diundang Nokia untuk menghadiri acara penyerahan penghargaan dalam acara Nokia Developer Day di Mobile World Congress (MWC) Barcelona, Spanyol, Senin (27/2/2012).

Para pemenang utama di masing-masing kategori akan mendapatkan hadiah uang 50.000 euro (sekitar Rp 615 juta) dan mendapat kesempatan promosi secara global di jaringan Nokia.

Indonesia cukup banyak mengirimkan aplikasi dalam kompetisi "Create for Millions" ini, yakni 149 aplikasi. Jumlah ini menempatkan Indonesia menjadi urutan kedua terbanyak setelah India.

Dari 149 aplikasi, terpilih tiga aplikasi untuk maju ke tingkat internasional. Sayangnya, aplikasi Urban Fatburner Macho! (untuk kategori Fun and Games), yang dibuat oleh Agate Studio, dikalahkan oleh developer dari negara lain.

Berikut adalah daftar nama-nama pemenang Nokia’s 2011 Create for Millions Developer Contest:

Access to Knowledge:
1. "Baby Write Number" oleh Mico Wendy, Indonesia
2. "myQR.Card" oleh Damian Dominiak, Polandia
3. "YouTube Teletext" oleh David Bello, Kolombia

Emotional Closeness:
1. "I'm Feeling..!" oleh Mohammed Diab, Mesir
2. "Soundtracker Radio" oleh Daniele Calabrese, Amerika Serikat
3. "Qeep" oleh Stefanie Merten, Jerman

Fun and Games:
1. "Sushi Loop" oleh Kosti Rytkönen, Finlandia
2. "Sandbox" oleh Alexander Fürgut, Jerman
3. "Crash Test Dummies 2" oleh Ledicia Perez, Inggris

In the Know:
1. "AroundMe" oleh James Mwai, Kenya
2. "HeatMap" oleh David Bello, Kolombia
3. "TransJakarta S40" oleh Kemas Dimas Ramanditya, Indonesia

Selain para pemenang ini, ada pula kategori terbaik, yakni:
Best Series 40 Location-based App: "Locago" oleh Patric Nordström dari Swedia.
Best Series 40 Touch-based App: "Sandbox" oleh Alexander Fürgut dari Jerman.
Best Series 40 Web App: "AroundMe" oleh James Mwai dari Kenya dan "HeatMap" oleh David Bello dari Kolombia.

Polytron asli buatan indonesia

Mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional. Kompas/andi suruji Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional untuk produk sejenis.


POLYTRON memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas 70.000 m2 dan di Sayung Semarang 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 6.000 orang, 11 kantor perwakilan, 5 authorized dealer, 50 service centre yang meliputi seluruh Indonesia.

Sejarah Polytron dimulai pada tanggal 16 Mei 1975, saat pemilik pabrik rokok PT Djarum Kudus mendirikan perusahaan dengan nama PT Indonesia Electronic dan Engineering dengan penyertaan modal sebesar Rp. 50 juta untuk memproduksi barang elektronika. Sebagai industri rokok yang berekspansi ke industri elektronika, sejak awal pemilik perusahaan tidak mau melibatkan pihak maupun modal asing. Sejak berdiri perusahaan ini tidak memiliki prinsipal sehingga tidak harus membayar royalti pada setiap produk yang dihasilkan

Sabtu, 17 Maret 2012

MOBIL MARLIP indonesia


Mobil+Marlip Mobil Mobil Buatan Indonesia  

Selain mobil-mobil berbahan bakar konvensional di atas, ternyata jauh-jauh hari anak-anak Indonesia sudah merancang mobil listrik. Adalah Mobil bertenaga listrik produksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) —disebut MARLIP (marmut listrik LIPI)—merupakan salah satu wujud solusi ilmu pengetahuan dan teknologi atas krisis energi di negeri ini. Marlip di antaranya telah digunakan di rumah sakit, lokasi wisata, markas kepolisian, dan lapangan golf. Marlip juga digunakan saat peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung. Namun, pemanfaatannya tetap belum signifikan.
Spesifikasi teknis Marlip adalah berkecepatan 40 km/jam untuk jalan datar dan 20 km/jam untuk tanjakan, jarak tempuh 300 km, masa aktif delapan jam, waktu pengisian baterai tercepat 2,5 jam (rata-rata 4-5 jam), dan berat kosong 300 kilogram untuk jenis city car dan smart. Harga pesanan Rp 40 juta per unit

MOBIL GEA indonesia


Mobil+Gea Mobil Mobil Buatan Indonesia  

GEA merupakan singkatan dari(Gulirkan Energi Alternatif). Nama GEA diberikan karena mobil yang bentuk dan spesifikasi mesinnya sangat mirip Nano tersebut memakai bahan bakar gas yang dijamin bisa ramah lingkungan. Jika diberi izin pemerintah, PT Inka memprediksi bisa memberi harga GEA pada banderol Rp 45 juta – Rp 50 juta per unit.
Mesin GEA ini berkapasitas 650 cc dan telah diuji telah menempuh 10 ribu km dengan kecepatan 85 km per jam

MOBIL WAKABA indonesia


Mobil+Wakaba Mobil Mobil Buatan Indonesia  

Pengembangan mobil WAKABA singkatan dari Wahana Karya Bangsa ini dilakukan di Universitas Pasundan dengan melibatkan tiga orang peneliti dan 12 mahasiswa universitas Pasundan. Dana pengembangannya selain dari Pemda Jawa Barat, juga dari kementrian ristek serta Unpas dan Working Group yang menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta.
Mobil kecil itu bermesin bensin 500 cc. Mesin yang dipakai mesin buatan BPPT Kemetrian Riset dan Teknologi, dengan tingkat kecepatan yang low speed

MOBIL ARINA indonesia


Mobil+Arina Mobil Mobil Buatan Indonesia

Mobil Arina ini kapasitas mesinnya hanya 150 cc, kecepatannya mampu dipacu sampai dengan 70 km/jam, namun konsumsi BBMnya cukup hemat yaitu mencapai 40 km untuk 1 liter bensin.
Mobil Arina, yang merupakan singkatan dari Armada Indonesia, badan hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes). Mobil mikro Arina akan terus dikembangkan sehingga menjadi 100 persen buatan negeri. Jika sudah 100 persen lokal, harganya bakal berada di bawah Rp 30 juta

MOBIL TAWON indonesia


Mobil+Tawon Mobil Mobil Buatan Indonesia

Mobil imut ini buatan PT Super Gasindo Jaya. Mobil Tawon ini sudah mampu membawa 4 orang dan dibanderol dengan harga 48 Juta. Dengan kapasitas mesin 650 cc dan mampu mencapai kecepatan hingga 85 km/jam! Diperkirakan mobil ini akan menggantikan bajaj2 di Jakarta dan jg akan diproduksi secara massa

MOBIL KOMODO


 Mobil Mobil Buatan Indonesia

Nama Komodo disematkan bukan karena bentuk mobilnya yang seperti Komodo, namun lebih pada fungsinya yang seperti Komodo, yakni selain kuat, Komodo bisa hidup di dua alam sekaligus. Seperti namanya, jangankan di lumpur, di air sekalipun Komodo sudah teruji kehandalannya.
Mobil Komodo adalah garapan PT Fin Tetra Indonesia asal Cimahi, Jawa Barat. Komodo hanya mampu membawa 2 orang penumpan

Mobil Kancil indonesia



Mobil+Kancil Mobil Mobil Buatan Indonesia
Kancil (singkatan dari Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah) merupakan merek dagang terdaftar dari sebuah kendaraan angkutan bermotor roda empat yang didisain, diproduksi dan dipasarkan oleh PT. KANCIL (singkatan dari Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari). Pernah diharapkan sebagai pengganti (peremajaan) bajaj dan bemo karena keduanya tidak diizinkan untuk bertambah jumlahnya atau diproduksi di wilayah Jakarta

Garuda OS, Operating System Buatan Indonesia

 

Puluhan tahun ini bangsa Indonesia memiliki ketergantungan terhadap software bajakan. Pada momen Kebangkitan Nasional ini, telah lahir sistem operasi lokal bernama Garuda OS.

"Hari Kebangkitan Nasional 2011 ini merupakan saat yang tepat untuk kita mulai belajar mandiri dan bangkit – khususnya di bidang TI – dengan mulai beralih dari menggunakan sistem operasi Windows bajakan ke Garuda OS," tulis keterangan pada situs Garuda OS, Jumat (20/5/211).

Garuda adalah sistem operasi berbasis Open Source kreasi dari pengembang lokal. Garuda menggunakan desktop modern yang menawan dan sangat mudah dipergunakan, bahkan oleh para pengguna yang sudah terbiasa dengan Windows.

OS karya anak bangsa ini mendukung penggunaan dokumen format SNI (Standar Nasional Indonesia). Garuda juga sangat aman dari gangguan virus komputer, stabilitasnya tinggi, disertai dukungan bahasa Indonesia dan dilengkapi dengan banyak program dari berbagai macam kategori.

"Kemandirian (TI) Indonesia tidak akan pernah terwujud selama kita tidak berani bangkit untuk melakukan perubahan. Agar bisa mandiri, kita harus mulai berani untuk melepaskan diri dari belenggu software bajakan dan beralih ke software legal buatan lokal," imbuh isi pesan dalam situs Garuda OS.

Penasaran ingin mencoba OS ini? silakan kunjungi link berikut.


Berikut adalah beberapa aplikasi yang ada pada Garuda OS:

Perkantoran :
  • LibreOffice 3.3 – disertai kumpulan ribuan clipart, kompatibel dengan MS Office dan mendukung format dokumen SNI (Standar Nasional Indonesia)
  • Scribus – desktop publishing (pengganti Adobe InDesign, Page Maker)
  • Dia – diagram / flowchart (pengganti MS Visio)
  • Planner – manajemen proyek (pengganti MS Project)
  • GnuCash, KMyMoney – program keuangan (pengganti MYOB, MS Money, Quicken)
  • Kontact – Personal Information Manager / PIM
  • Okular, FBReader – universal document viewer

Internet :
  • Mozilla Firefox 4.0.1, Chromium, Opera – web browser (pengganti Internet Explorer)
  • Mozilla Thunderbird – program email (pengganti MS Outlook)FileZilla – upload download / FTP
  • kTorrent – program bittorrent
  • DropBox – Online Storage Program (free 2 Gb)
  • Choqok, Qwit, Twitux, Pino – aplikasi microblogging
  • Google Earth – penjelajah dunia
  • Skype – video conference / VOIP
  • Gyachi, Pidgin – Internet messenger
  • xChat – program chatting / IRC
  • Kompozer, Bluefish – web / html editor (pengganti Dreamweaver)
  • Miro – Internet TV
  • Multimedia :
  • GIMP – editor gambar bitmap (pengganti Adobe Photoshop)
  • Inkscape – editor gambar vektor (pengganti CorelDraw)
  • Blender – Animasi 3D
  • Synfig, Pencil – Animasi 2D
  • XBMC – multimedia studio
  • kSnapshot – penangkap gambar layar
  • Digikam – pengelola foto digital
  • Gwenview – Photo Viewing Client
  • Amarok – audio player + Internet radio
  • Kaffeine – video / movie player
  • TVtime – television viewer
  • Audacity – audio editor
  • Cinelerra, Avidemux – video editor

Edukasi :
  • Matematika – aljabar, geometri, plotter, pecahan
  • Bahasa – Inggris, Jepang, permainan bahasa
  • Geografi – atlas dunia, planetarium, kuis
  • Kimia – tabel periodik
  • Logika Pemrograman
Administrasi Sistem :
  • DrakConf – Computer Control Center
  • Synaptic – Software Package Manager
  • Samba – Windows sharing file
  • Team Viewer – remote desktop & online meeting
  • Bleachbit – pembersih sistem
  • Back in Time – backup restore sistem
Program Bantu :
  • Ark – program kompres file (pengganti Winzip, WinRar)
  • K3b – pembakar CD/DVD (pengganti Nero)
  • Dolphin – file manager
  • Cairo Dock – Mac OS menu dock
  • Compiz Fusion + Emerald
  • Emulator DOS + Windows

Game :
  • 3D Game Maker
  • Mahjong, Tetris, Rubik, Billiard, Pinball, BlockOut, Sudoku, Reversi
  • Solitaire, Heart, Domino, Poker, Backgammon, Chess, Scrabble
  • Frozen Bubble, Flight Simulator, Tron, Karaoke
  • City Simulation, Fighter, Doom, Racing, Tremulous FPS
  • DJL, Play on Linux, Autodownloader – game manager / downloader
sumber: www.detikinet.com

ITS Pamerkan Teknologi Militer Buatan Anak Negeri

HUT TNI
Sumber Gambar: link
Institut Teknologi Surabaya turut ambil bagian dalam mengembangkan peralatan militer di Indonesia. Hal tersebut tampak melalui pameran Indonesian Military Technology Exhibition (IMTE) 2009 yang menampilkan beberapa hasil karya dosen dan mahasiswanya. IMTE 2009 yang digelar pada hari Rabu (4/11) hingga Kamis (5/11) dan bertempat di Graha Sepuluh November juga diikuti oleh kalangan industri, seperti PT LEN Industry juga PT Dahana dan kalangan militer, seperti Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), marinir, juga Balitbang Departemen Pertahanan TNI.
Dalam pameran ini, Teknik Sistem Perkapalan ITS menampilkan beberapa hasil desain kapal militer. Dua dari enam desain kapal militer tersebut yang berjenis hovercraft bahkan sedang dalam proses lelang untuk diproduksi. Dua hovercraft tersebut berfungsi untuk mengangkut personel TNI dan artileri.
Selain desain kapal militer, juga terdapat beberapa desain lain yang ditampilkan, seperti desain tank amfibi, landing ship medium untuk operasi di daerah pedalaman yang dilengkapi helipad, serta kapal cepat. Sementara itu, Balitbang Departemen Pertahanan memamerkan pesawat pengintai mini bernama Quad Rotor. Kol. CBA Ir. Didiet Sudiro MM, Kabid Perencanaan IPTEK Pertahanan Balitbang Dephan menyatakan bahwa pesawat tersebut dapat digunakan untuk berbagai kepentingan baik untuk militer seperti pengintaian, membawa peledak, maupun untuk kepentingan sipil. Pesawat buatan Dian Hakim tersebut mampu mengintai musuh tanpa terdeteksi dari ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Selain tidak terdeteksi, pesawat tersebut juga diyakini dapat diaplikasikan di semua medan.
Selain Quad Rotor, teknik pengendali misil yang dibuat oleh dosen FMIPA ITS, Subchan, Ph.D juga tidak kalah menariknya. Pengendali misil tersebut mampu melakukan penyerangan terhadap target diam tanpa terdeteksi oleh radar.
Ketua pelaksana IMTE 2009, Arry Sanjoyo, M.Ikomp mengatakan bahwa pameran teknologi militer yang pertama kali diadakan di Indonesia ini diharapkan dapat membuat mahasiswa lebih peka terhadap masalah yang dihadapi oleh TNI terutama dalam hal persenjataan dan dapat saling membantu melalui riset-riset yang bermanfaat. Ia menambahkan bahwa saat ini pun sudah ada “lampu hijau” dari Departemen Pertahanan untuk menjembatani hasil riset militer dari mahasiswa.
Referensi: ITS Online dan ANTARANews

7 pesawat buatan indonesia

Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh dunia.

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki.
Apalagi dengan kejadian jatuhnya pesawat MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines buatan Xi’an Aircraft International Company semakin menuai opini : ” Kenapa kita tidak menggunakan pesawat produksi dalam negeri saja ? “. Padahal banyak laporan yang melansir bahwa harga pesawat China malahan terlalu mahal dibanding produksi dalam negeri, apalagi ditambah kualitas barang yang patut dipertanyakan, bahkan ada isu yang berkembang bahwa pembelian pesawat China tersebut dibumbui unsur KKN (perlu dicheck ulang kontraknya ?, itu pun perkataan banyak media massa).
Nah, sebetulnya untuk kelas pesawat yang sama, PT. DI sendiri juga telah memiliki jenis pesawat CN 235 yang kompetitif, sudah teruji kehandalannya dan terpakai oleh beberapa negara dunia, termasuk diantaranya Amerika. Apalagi dengan bebagai prototipe yang lain yang dahulu maupun yang akan datang telah dikembangkan. Terlepas dari unsur politik dan kebijakan, perlu kita ketahui pesawat-pesawat buatan Indonesia yang saat ini tengah dipasarkan dan dikembangkan karena masih berupa prototype yang sudah lulus uji aerodinamika.

1. Pesawat N-2130

Pesawat N-2130 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
N-2130 adalah tipe pesawat jet yang hendak dikembangkan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada masa jaya perusahaan tersebut di pertengahan 1990-an. Pengembangan pesawat jet komuter dengan jumlah penumpang antara 80–130 orang itu mungkin terinspirasi pesawat yang dikembangkan perusahaan pesawat terbang Brasil,Embraer. Bedanya, Embraer sekarang ini menghasilkan pesawat Embraer Regional Jet (ERJ) yang banyak digunakan perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS), terutama untuk shuttle flight pada jalur-jalur padat Boston, New York, Washington DC, dan Miami.
Adapun N-2130 ternyata hanya menjadi mimpi karena terkubur krisis moneter 1998. Sebagai rentetan krisis tersebut, pemerintah harus menghentikan bantuan kepada IPTN sebagai bagian kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Hari ini, lebih dari 10 tahun sejak krisis moneter, kita berada pada posisi yang jauh lebih baik dan siap untuk menghidupkan kembali proyek tersebut.
Ada beberapa alasan kuat untuk itu. Pertama, Indonesia sudah berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan. Dalam krisis global baru-baru ini, Indonesia berhasil untuk tetap menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang moderat bersama China dan India. Perkembangan tersebut membuat Indonesia masuk dalam radar perekonomian global.
Ini berarti apa yang diproduksi Indonesia mulai diperhitungkan perusahaan penerbangan di luar negeri. Kedua, perkembangan tersebut juga memperkuat daya beli rakyat dan dunia usaha Indonesia. Jika 12 tahun lalu hanya Garuda dan Merpati yang menjadi perusahaan penerbangan nasional, sekarang banyak perusahaan penerbangan yang mampu membeli pesawat dalam jumlah besar.
Pesawat N-2130 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
Perkembangan traffic dan jumlah penumpang pesawat terbang melonjak sehingga sangat layak jika industri pembuat pesawat terbang akan kecipratan berkah di tahun-tahun mendatang, menurut perkiraan Compliance Services Indonesia. Ketiga, dalam keadaan terjepit pun PT IPTN, yang kini bermetamorfosis menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI), mampu memasarkan produk ke pelanggan di luar negeri. Korea Selatan sudah membeli beberapa pesawat CN 235, termasuk empat di antaranya yang merupakan pesanan Departemen Pertahanan Korea Selatan untuk patroli maritim.
Demikian juga dengan Malaysia, Thailand,Pakistan,dan Turki. Korea Selatan, Malaysia, dan Pakistan bahkan telah membeli pesawat jenis CN 235 untuk digunakan sebagai pesawat kepresidenan. Keempat, PT DI pada 2009 mulai berhasil mencetak laba. Perolehan pendapatan tersebut diperkirakan semakin besar pada 2010 dengan adanya pesanan 10 helikopter untuk Angkatan Udara dan Basarnas serta pesanan tiga pesawat CN 235–200 MPA untuk menggantikan pesawat Nomad Angkatan Laut Indonesia.
Ini membuktikan restrukturisasi perusahaan tersebut mulai berhasil dalam meningkatkan efisiensi. Kelima, Indonesia sudah lulus dari program IMF. Ini berarti Indonesia memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan kembali cita-cita. Saya yang pernah bekerja di IMF selama lima tahun sangat memahami bahwa tidak ada dari lembaga internasional tersebut yang dapat mencegah kita melakukan hal tersebut.
Keenam, kemampuan keuangan pemerintah.Keuangan pemerintah sekarang sangat kuat. Kecilnya defisit APBN maupun rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) merupakan ukuran internasional yang menunjukkan kekuatan kita. (Tulisan saya pekan lalu,“Utang Pemerintah dalam Perekonomian Global”, menjelaskan hal tersebut). Sekarang ini pemerintah memiliki uang tunai yang jumlahnya sekitar Rp200 triliun. Uang tersebut setiap kali justru semakin bertambah dan bukannya berkurang.
Untuk pengembangan N–2130, pemerintah perlu memastikan keekonomiannya dan sangat mungkin memberikan bantuan. Terlebih lagi jika PT DI mampu menunjukkan laba kembali dalam dua tahun ke depan, bukan hanya perbankan yang akan berebut untuk memberikan pembiayaan, pasar modal pun akan terbuka lebar untuk menerima penawaran saham perdana (IPO) PT DI. Ketujuh, alasan idealisme.
Begitu banyak tenaga ahli penerbangan Indonesia eks IPTN yang sekarang ini berdiaspora di luar negeri. Mereka mampu mengembangkan keahliannya dan diakui oleh raksasa industri penerbangan di Amerika, Eropa maupun negara-negara lain, sedangkan kesempatan untuk mengembangkan industri di Tanah Air sebetulnya juga terbuka lebar. Berdasarkan hal-hal tersebut, yang daftarnya juga bisa diperpanjang, merupakan suatu kesia-siaan membiarkan PT DI berjuang sendiri.
Sebagai perusahaan, dengan keuntungan yang dihasilkan saat ini,mereka jelas akan mampu berkembang. Namun kecepatan pertumbuhan mereka akan sangat rendah tanpa ada keberpihakan pemerintah. Pemerintah dapat mulai membantu PT DI dengan menghidupkan kembali pesawat N250 yang sudah menghasilkan prototipe, bahkan sudah pula hadir dalamAir Show di Eropa sebelum krisis moneter 1998.
Pesawat yang sekelas dengan ATR 42 dan salah satu varian dari Embraer tersebut memiliki potensi yang sangat besar bagi penggunaannya di Indonesia yang memiliki banyak bandara berlandasan pendek. Seiring pengembangan N250, riset dan pengembangan produk pesawat N-2130 mulai dapat diintensifkan.
Dengan kerangka waktu lebih tertata, kita bisa mengharapkan bahwa dalam tiga-empat tahun ke depan, kita sudah memiliki gambaran untuk melihat prospek yang lebih jelas bagi pesawat tersebut. Visi 2025 pemerintah jelas, yaitu menginginkan Indonesia menjadi negara maju di tahun tersebut. Let’s just do it. Marilah kita mengisi visi tersebut dengan segenap kemampuan kita. Jika Brasil bisa, kenapa kita tidak?

2. Pesawat N-250

Pesawat N-250 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
Prototipe pesawat N250 sendiri pernah terbang menuju Le Bourget Perancis untuk mengikuti Paris Air Show. Penampilan perdana pesawat N250 tersebut menggetarkan lawan-lawannya, karena merupakan pesawat yang menggunakan teknologi fly by wire yang pertama dikelasnya. Pada saat tersebut (dan juga sekarang) pesawat sekelas adalah ATR 42 yang merupakan produksi pabrik pesawat Prancis ATR, Fokker F50, produksi pabrik pesawat Fokker Belanda dan Dash 8, produksi pabrik pesawat De Havilland (sekarang Bombardier) dari Kanada.
Pesawat N250 murni merupakan rancang bangun anak bangsa. Setelah melewati fase-fase yang panjang sejak didirikannya tahun 1976, PTDI awalnya membuat pesawat dan helikopter dengan lisensi dari perusahaan pesawat lainnya. Pesawat C212 merupakan pesawat lisensi dari Casa Spanyol yang juga di buat di PTDI, kemudian pengembangan dari pesawat tersebut adalah NC212. Tahapan berikutnya adalah memproduksi pesawat komersial yang lebih besar yang rancang bangunnya kerjasama dengan Casa Spanyol yaitu pesawat CN-235 (bermesin 2 dan berpenumpang 35). Pesawat CN235 diberi nama Tetuko, tokoh dalam pewayangan.
N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN atau PT. DI sekarang. Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia. Pesawat ini diberi nama gatotkoco (Gatotkaca).
Dan tahapan berikutnya adalah pesawat terbang N250 Gatot Koco yang murni merupakan rancang bangun dari PTDI. Pesawat N250 dirancang mempunyai kapasitas penumpang 50 orang. Kapasitas penumpang berkisar 50 memang diprediksi akan menguasai pangsa pasar pesawat komersial. Diprediksi waktu itu, kebutuhan pasar atas pesawat komersial antara 2000 – 2020 sekitar 8000 pesawat, dan diperkirakan 45% adalah pesawat sekelas N250.
Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perubahan di Indonesia yang dianggap demokratis. Namun untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing harga di pasar internasional, beberapa performa yang dimilikinya dikurangi seperti penurunan kapasitas mesin,dan direncanakan dihilangkannya Sistem fly-by wire.

3. Pesawat CN-235
Pesawat CN-235 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan. CN-235 adalah sebuah pesawat angkut turboprop kelas menengah bermesin dua. Pesawat ini dirancang bersama antara IPTN Indonesia dan CASA Spanyol. Pesawat CN-235, saat ini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya dikelasnya.
Desain & Pengembangan
CN-235 diluncurkan sebagai kerja sama antara CASA dan IPTN. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan Airtech company untuk menjalankan program pembuatan CN-235. Desain dan produksi dibagi rata antara kedua perusahaan. Kerja sama hanya dilakukan pada versi 10 dan 100/110. Versi-versi berikutnya dikembangankan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.
Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988. Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, yaitu C-295
Versi Militernya Digunakan di Banyak Negara
Ternyata, versi militer CN 235 banyak diminati dan diekspor ke negara lain, yaitu :
  1. Afrika Selatan: Angkatan Udara Afrika Selatan (1)
  2. Amerika Serikat: Penjaga Pantai Amerika Serikat (8 HC-144)
  3. Arab Emirat: Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab
  4. Arab Saudi: Angkatan Udara Arab Saudi
  5. Botswana: Angkatan Udara Botswana
  6. Brunei: Angkatan Udara Brunei (1)
  7. Chile: Angkatan Darat Chile (4 CN-235-100) satu jatuh di Antartika
  8. Ekuador: Angkatan Udara Ekuador
  9. Gabon: Angkatan Udara Gabon
  10. Indonesia: Angkatan Udara Indonesia (mengoperasikan CN235-100M, CN235-220M, CN235MPA)
  11. Irlandia: Korp Udara Irlandia (2 CN235MP)
  12. Kolumbia: Angkatan Udara Kolumbia
  13. Korea Selatan: Angkatan Udara Korea Selatan (20)
  14. Malaysia: Angkatan Udara Malaysia (8 CN235-220)
  15. Maroko: Angkatan Udara Maroko (7)
  16. Pakistan: Angkatan Udara Pakistan (4 CN235-220)
  17. Panama: Angkatan Udara Panama
  18. Papua New Guinea: Angkatan Udara Papua New Guinea
  19. Perancis: Angkatan Udara Perancis (19 CN235-100, 18 ditingkatkan menjadi CN235-200).
  20. Spanyol: Angkatan Udara Spanyol (20)
  21. Turki: Angkatan Udara Turki (50 CN235-100M); Angkatan Laut Turki (6 CN-235 ASW/ASuW MPA); Penjaga Pantai Turki (3 CN-235 MPA)
  22. Yordania: Angkatan Udara Yordania (2)
Disegani ?
Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama tahu kehebatan para insinyur Indonesia. Buktinya? Mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN 235 MPA (Maritime Patrol Aircraft) atau versi Militer.
Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak dan hanya jadi mainannya BJ Habibie lalu mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati.
Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 MPA terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya di dunia. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 MPA ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.

4. Pesawat N-219
Pesawat N-219 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
N-219 adalah pesawat generasi baru, yang dirancang oleh Dirgantara Indonesia dengan multi sejati multi misi dan tujuan di daerah-daerah terpencil. N-219 menggabungkan teknologi sistem pesawat yang paling modern dan canggih dengan mencoba dan terbukti semua logam konstruksi pesawat terbang. N-219 memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel efisiensi sistem yang akan digunakan dalam misi multi transportasi penumpang dan kargo. N-219 akan melakukan uji terbang di laboratorium uji terowongan angin pada bulan Maret 2010 nanti. Pesawat N219 baru akan bisa diserahkan kepada kostumer pertamanya untuk diterbangkan sekira tiga tahun atau empat tahun lagi. N-219 merupakan pengembangan dari NC-212.
Spesifikasi :
  • Multi Purpose, dapat dikonfigurasi ulang
  • 19 Penumpang, tiga sejajar
  • Campuran kargo penumpang
  • Kinerja STOL
  • Biaya operasional rendah
Saat ini, penerbangan perintis di beberapa wilayah Nusantara seperti Papua masih menggunakan pesawat-pesawat produksi lama, seperti Twin Otter. Beberapa unit yang ada telah tidak layak pakai sehingga diperlukan pesawat yang lebih modern.
Karenanya, sejak tahun 2006, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengembangkan pesawat N219 berkapasitas 19 orang untuk menggantikan peran pesawat perintis yang ada sekarang. Saat ini, uji aerodinamika pesawat tersebut telah dituntaskan.
Agar tidak mengalami kegagalan seperti pesawat CN 250, pihak PT DI akan memproduksi pesawat berdasarkan order. “Kedepannya akan buat 25 unit dulu dan mengupayakan seluruhnya terjual dahulu.
Pembuatan sejumlah unit memerlukan dana sekitar Rp 1 triliun. Jumlah ini menurut Andi cukup minim untuk membuat pesawat. Ia menargetkan, sejumlah pesawat akan dibeli oleh pemerintah daerah.
Andi juga mengatakan, spesifikasi pesawat N219 dirancang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Pesawat ini mampu mendarat di landasan yang pendek sehingga bisa diaplikasikan di wilayah terpencil dengan lahan terbatas.
“Pesawat ini juga dirancang bisa membawa bahan bakar tambahan. Kita menyadari bahwa tidak setiap daerah memiliki tempat pengisian bahan bakar,” hal ini merupakan kelebihan pesawat N219.
Pengembangan pesawat ini didasarkan pada karakteristik geografis Indonesia. “Kondisi geografis kita berbeda dengan negara lain yang harus punya solusi sendiri”.
Pengembangan pesawat kecil ini diharapkan mampu menjangkau wilayah terpencil sangat pas. “Banyak wilayah Indonesia yang tak mudah dijangkau dengan transportasi darat. Pesawat perintis bisa menjadi solusi “.
Pesawat N219 memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke daerah-daerah seperti Sumatera dan Papua. Pesawat ini juga ditargetkan bisa dipasarkan ke negara lain yang masih membutuhkan, misalnya negara-negara di Afrika.
5. Pesawat NC-212
Pesawat NC-212 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
NC-212 Aviocar adalah sebuah pesawat berukuran sedang bermesin turboprop yang dirancang dan diproduksi di Spanyol untuk kegunaan sipil dan militer. Pesawat jenis ini juga telah diproduksi di Indonesia di bawah lisensi oleh PT. Dirgantara Indonesia. Bahkan pada bulan Januari 2008, EADS CASA memutuskan untuk memindahkan seluruh fasilitas produksi C-212 ke PT. Dirgantara Indonesia di Bandung. PT. Dirgantara Indonesia adalah satu-satunya perusahaan pesawat yang mempunyai lisensi untuk membuat pesawat jenis ini di luar pabrik pembuat utamanya.
Pesawat Casa NC 212-200 yang digunakan dalam operasional hujan buatan dilengkapi dengan Weather Radar (Radar Cuaca) dan Global Positioning System (GPS). Radar Cuaca diperlukan untuk mengidentifikasi sifat internal dan dinamika awan yang akan disemai, sehingga sangat membantu untuk menentukan awan mana yang akan dijadikan sebagai sasaran penyemaian sekaligus sebagai panduan safety penerbangan untuk pesawat menghindari zona berbahaya di sekitar awan. GPS diperlukan untuk merekam dan mencatat posisi dan track pesawat, sehingga memberi penjelasan tempat dilakukannya eksekusi penyemaian awan.
6. Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle
Pesawat Tempur T-50 Golden Eagle - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
Anda pasti berfikir, dengan semua kapasitas dan teknologi yang dimiliki Indonesia, kenapa sampai sekarang Indonesia belum membuat Jet tempur ?
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap berkerja sama dengan Korea Selatan mengerjakan proyek pengembangan model pesawat tempur senilai US$8 miliar yang ditawarkan pemerintah negara tersebut kepada Indonesia.
Kalau memproduksi sendiri (pesawat tempur) belum bisa, tetapi kalau bergabung dengan Korea Selatan bisa terlaksana. PT DI memiliki pengalaman dalam bidang kualifikasi dan sertifikasi dalam memproduksi pesawat-pesawat yang berkecepatan rendah seperti CN-235. Sementara itu, Korea Selatan berpengalaman dalam memproduksi pesawat berkecepatan tinggi atau melebihi kecepatan suara (1 mach) T-50 Golden Eagle.
T-50 Golden Eagle adalah pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea. Dikembangkan oleh Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin. Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.
Walaupun militer Amerika Serikat tidak ada rencana untuk membeli pesawat ini, tapi penamaan militer amerika secara resmi diminta untuk pesawat ini guna menghindari konflik penamaan dikemudian hari.
Program T/A-50 dimaksudkan sebagai pengganti dari berbagai pesawat latih dan serang ringan. Ini termasuk T-38 dan F-5B untuk pelatihan dan Cessna A-37BClose Air Support; yang dioperasikan AU Republik Korea. Program ini pada awalnya dimaksudkan untuk mengembangkan pesawat latih secara mandiri yang mampu mencapai kecepatan supersonik untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat KF-16 (F-16 versi Korea). T-50 mmembuat Korea Selatan menjadi negara ke-12 yang mampu memproduksi sebuah pesawat tempur jet yang utuh. Beberapa produk korea lainnya adalah KT-1 produk Samsung Aerospace (sekarang bagian dari KAI), dan produk lisensi KF-16. Sebagian besar sistem utama dan teknologinya disediakan oleh Lockheed Martin, secara umum bisa disebut T/A-50 mempunyai konfigurasi yang mirip dengan KF-16.
Pengembangan pasawat ini 13% dibiayai oleh Lockheed Martin, 17% oleh Korea Aerospace Industries, dan 70% oleh pemerintah Korea Selatan. KAI dan Lockheed Martin saat ini melakukan program kerjasama untuk memasarkan T-50 untuk pasar internasional.
Program induknya, dengan nama kode KTX-2, dimulai pada 1992, tapi Departemen Keuangan dan Ekonomi menunda program KTX-2 pada 1995 karena alasan finansial. With the initial design of the aircraft, in 1999. It was renamed T-50 Golden Eagle in February 2000, with the final assembly of the first T-50 taking place between 15 January, 2001. Penerbangan pertama T-50 terjadi pada Agustus 2002, dan pengujian tugas operasional pertama mulai Juli 28 sampai 14 Agustus, 2003. Angkatan Udara Korsel menandatangani kontrak produksi untuk 25 T-50 pada Desember 2003, dan pengiriman dijadwalkan pada 2005 sampai 2009.
Varian lain dari T-50 Golden Eagle termasuk pesawat serang ringan A-50, dan pesawat yang lebih canggih FA-50. The A-50 variant is an armed version of the T-50 as a stable platform for both free-fall and precision-guided weapons. FA-50 is an A-50 modified with an AESA radar and a tactical datalink which are not yet specified. As part of the A-37 retirement-out program to be completed by 2015, sixty A-50′s will be in service for the South Korean air force by 2011.
7. Pesawat Tempur KFX
(Korea Fighter Experimental)
Pesawat Tempur KFX - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id
Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang. Proyek ini digagas presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat-pesawat yang lebih tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger. Dibandingkan F-16, KFX diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth).
Pemerintah Korea akan menanggung 60 persen biaya pengembangan pesawat, sejumlah industri dirgantara negara itu di antaranya Korean Aerospace Industry menanggung 20 persennya .pemerintah Indonesia 20 persen dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini dan 100 pesawat untuk korea. Total biaya pengembangan selama 10 tahun untuk membuat prototype pesawat itu diperkirakan menghabiskan dana 6 miliar US Dollar.Pemerintah Indonesia akan menyiapkan dana US$1,2 miliar.
penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia-Korsel itu sudah dilakukan pada 15 Juli 2010 yang lalu di Seoul-Korea Selatan. Diharapkan pada tahun 2020 Sudah Ada Regenerasi Pesawat Tempur untuk kedua pihak
Spesifikasi KFX sebagai berikut :
Crew : 1
Thrust : about 52,000lbs (F414 class x 2)
Max Speed : about Mach 1.8
Armament :
  • M61 Vulcan
  • AIM-9X class short-range AAM(AIM-9X class) (indigenous, under development)
  • AIM-120 class beyond visual range AAM (not specified yet)
  • 500lbs SDB class guided bomb|KGGB (indigenous)
  • JCM class guided short range AGM (indigenous, under development)
  • SSM-760K Haeseong ASM (indigenous)
  • Boramae ALCM (indigenous, under development), or Taurus class ALCM
  • Supersonic ALCM (based on Yakhont technology) (indigenous, under development)
Mengapa PT DI tidak membuat sendiri ?
Membuat pesawat tempur jauh lebih kompleks daripada membuat pesawat penumpang karena ada tambahan sistem dalam sebuah pesawat tempur yaitu sistem kontrol senjata pada sistem avioniknya, disamping sistem mesin pendorong, sistem radar, dan struktur pesawat yang harus dirancang lebih kuat namun tetap lincah bermanuver di udara.
Pesawat tempur KFX ini dirancang untuk masuk dalam kelompok pesawat tempur generasi 4,5 yang berarti harus mempunyai 6 kemampuan yaitu :
  1. Kemampuan pesawat tempur untuk melakukan manuver ekstrim agar mendapat posisi serang paling menguntungkan (Air Combat Manuverability).
  2. Pesawat tempur harus bisa terbang lincah sehingga harus menggunakan teknologi fly by wire untuk kontrol penerbangannya.
  3. Penggunaan teknologi trust vectoring nozzles yang mampu mengubah-ubah arah semburan gas buang mesin jet agar pesawat tempur mempunyai kemampuan terbang dalam kecepatan rendah dan mampu melakukan belokan tajam.
  4. Kemampuan untuk terbang jelajah pada kecepatan supersonik dalam waktu yang lama.
  5. Radar pesawat tempur berkemampuan menjejak target diluar batas cakrawala atau beyond visual range
  6. Kemampuan menyerap dan membiaskan pancaran radar atau teknologi stealth
Jadi bisa dibayangkan seandainya PT. Dirgantara Indonesia dilibatkan dalam pembuatan pesawat tempur ini maka akan ada penguasaan teknologi kedirgantaraan baru paling tidak untuk pembuatan 50 pesawat tempur KFX yang akan dibeli Pemerintah Indonesia nantinya dari keikutsertaannya membiayai proyek ini. Penguasaan teknologi baru di bidang pembuatan pesawat tempur generasi 4,5 ini dapat menjadi modal dasar bagi PT. Dirgantara Indonesia untuk membuat pesawat tempur sendiri kelak dikemudian hari.
Jadi untuk teknologi PT DI memang belum mampu untuk membuat secara mandiri. Selain ini butuh modal besar untuk melakukan riset sendiri namun jika besama korea maka teknologi kita akan dapatkan dengan sendirinya dan kelak dapat dikembangkan lagi untuk membuat pesawat tempur ciptaan sendiri.
Penutup :
Artikel ini hanya sekedar sebuah berita. Perihal integritas, klarifikasi pro kontra dan permasalahan dalam internal PT. DI itu sendiri adalah sebuah wacana yang berbeda.